Rabu, 14 Mei 2014

Menyusun Tugas Akhir with Herman's Law




===================================
Do you know Herman's law? Seharusnya mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan Herman's law, ia tak lain adalah seperangkat etika yang mengatur hubungan antara dosen pembimbing dan mahasiswanya agar proses penelitian tugas akhir ataupun riset yang dilakukan oleh mahasiswa bisa berjalan dengan optimal. Norma dan etika tersebut dirangkum oleh seorang Professor of Applied Physics yang bernama Irving P. Herman dari Columbia University, New York.

        Prof. Herman mengatakan bahwa butir etika yang berjumlah 20 (yang sekarang disebut the Herman's law) dibuat untuk memotivasi mahasiswa yang tergabung dalam grup risetnya dan menjelaskan bagaimana caranya menjadi mahasiswa yang efektif ketika melakukan riset. Etika itu juga menempatkan seorang pembimbing dan mahasiswa yang dibimbingnya dalam suatu interaksi yang bersifat simbiosis mutualisme (saling menguntungkan). Beliau menggaris bawahi bahwa dalam suatu aktivitas riset, benar atau salah harus dievaluasi lewat metode yang obyektif, bukan oleh ego.


Herman's law :

1. Your vacation begins after you defend your thesis [ Waktu nyantai anda dimulai setelah anda selesai sidang tugas akhir dan sidang sarjana ]

2. In research, what matters is what is right, not who is right [ Dalam kegiatan riset, yang dicari adalah mana yang benar, bukan siapa yang benar ]

3. In research and other matters, your adviser is always right, most of the time [ Dalam kegiatan riset, pembimbing anda selalu benar dan berada dalam posisi benar ]